Kamis, 17 November 2011

Rumput

Siang ini aku tertunduk lesu di depan laboratorium biologi,menatap kelas ku X2 dan aku menatap rumput-rumput yang hanya bergerak sesekali,berwarna hijau dan garis-garis putih yang menghiasi sepanjang helaiannya,apakah yang mereka pikirkan ? berzikirkah mereka,pikir ku kacau balau,semua urusan yang  yang hancur lebur,senyuman yang tak kunjung muncul,dan harapan yang tak pernah datang. Tapi aku bersyukur, Tuhan masih memberiku pikiran-pikiran berharga “ inilah hidup,dan hidup harus lah tetap pada jalannya” itulah hidupku,mottoku,harapanku….
Aku mencoba memasuki pikiran mereka lagi,ya…pikiran rumput-rumput yang serasa enggan melihat wajahku yang masam dan penuh keringat ini…ahh sudah..inilah hidup.
Kini angin berhembus perlahan,syukurlah…aku dapat melihat mereka lagi,yang seraya menari …begitu anggun lebih anggun dari tarian teman-teman ku tadi kurasa,hhmmmmmmh desahan panjang,pertanda bahwa aku lelah,ya sangat lelah,ingin merebahkan tubuhku di ranjang pink ku,memeluk dolminho,dan mendengarkan lagu-lagu dari yuuya atau vocaloid atau pun menghayalkan aku sedang berjalan dijalan setapak yang berbatu-batu dengan wanita berjubah merahku,atau pun dengan orang itu,bergandengan tangan,bernyanyi dengan suara lembut,dan duduk dibawah pohon mapple dengan menebarkan senyuman masing-masing,atau pun seperti yang kulakukan sekarang,menatap rumput yang mampu berzikir disetiap waktunya,ya dengan pujaan yang telah lama bersarang dan menancapkan akar-akar besi dihatiku..tak dapat dilepaskan maupun dilenyapkan karena dia adalah abadi,dan akan yang setia…
Lelah…aku memasuki ruangan kelas ku,melihat karpet merah yang hangat ini dan gorden-gorden pink yang mempesona….serasi sekali pikirku.
Dan Kulihat pula dia,dengan yang lainnya…si manusia biru yang benar-benar mempesona seperti biru lautan dan langit disiang cerah..yah tapi tetaplah tak semenawan orang itu.Tentu.Seperi kumpulan rumput yang saling menyelisihkan helaian-helaian mereka,berpelukan dikala hujan dan menari dikala cerah tanpa luput dari zikir-zikir mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More