Minggu, 13 November 2011

kembali kemasa lalu

Aku ingin mengambil beberapa pensil dan kertas.
Itu berarti aku akan pulang.
Oh..hal yang paling ku benci,aku bukan siapa-siapa kalau aku pulang nanti.
Rumah.
Sendirian.
Orang-orang yang menghina ku hanya karena aku berteman dengan orang yang bau.
Orang-orang yang menjauhiku hanya karena aku seorang yang penyendiri.
Aku benci semuanya.
Mereka memanfaatkan ku,mereka hanya berteman dengan ku kalau mereka membutuhkan ku..
Tapi aku juga merindukan dia.
Dia yang pernah menyayangiku dengan tulus,tapi aku terlalu jahat untuk jadi pendampingnya.
Ahh lupakan dia,dia pangeran yang jauh lebih hebat dibandingkan denganku,dia juga yang menghinaku.
Senja saat ini begitu muram semuram wajahku yang buruk.
Kini ku buka lembaran-lembaran kertas catatan harianku
  
      19 septeber 2021
Hari ini aku dianugrahi seorang bayi..hihi masih 3 bulan..aku berharap anak ini nanti hidungnya mirip dengan orang itu.
Tapi suami ku kini pergi kejepang , aku belum memberitahukannya tentang kehamilanku,sungguh kejutan yang menyenangkan untuknya,aku tidak sabar melihat senyumannya dan mungkin dia akan terharu
dan air matanya yang sebening kristal akan jatuh dipelukanku.
Orang itu mungkin sedang memeluk boneka beruang yang kuberikan sebelum dia berangkat sebulan lalu.
Entah senja yang keberapa aku membayangkan wajah suami ku yang tersenyum dengan bahagia.
Anak ku.
Anak kita.

Emerald pertama kita.

        Kenangan manis
aku meneteskan air mataku,Emerald pertama ku,entah dimana dia sekarang,takdir memang mengejutkan kini aku dan putri atau mungkin putra ku terpisah sangat jauh ,
suami ku,keluargaku.
Sekarang aku kembali kebuku ceritaku , aku terpenjara lagi disini,menjadi ratu,Arienna Emerald penguasa daratan Camellia.
Terakhir aku kesini ketika aku berumur 14 tahun,dan 2 tahun lalu aku kembali lagi kesini..
Penguasa lagi.
Tapi disini kehidupan banyak berubah.
Liendan sudah tidak ada
Rowenda sudah mati terlebih dahulu sebelum aku menikah dengannya,dan cincin perak itu masih melekat dijari kelingkingku.
Dan Leon menghilang ketika ku tinggalkan,aku sungguh merasa bersalah atas apa yang kulakukan,aku mencarinya namun sampai sekarng aku masih belum menemukan jejaknya,istana sangat sepi tanpa erangannya yang menakutkan.
Juga aku sekarang,aku tidak serakah lagi dan egois karena kehidupan disana banyak mengajarkan aku,terutama suami yang terlalu sabar,dia selalu setia menemaniku disaat-saat hati ku mulai mengeras.
Tapi kini..aku sendirian tidak ada musuh apalagi teman,entah siapa yang mendamaikan negri ini,tapi perang sudah usai,dan bunga bebas bermekaran.
Membosankan memang tapi ini banyak merubah keadaan istanaku,yah istana tanpa raja,dan tadi malam pangeran Yusaku datang melamarku,seperti seorang kekaisaran jepang,namu wajahnya dan kerajaan bukan  jepang,hanya namanya yang seperti itu,seperti Sherlock holmes diabad 19 dulu.
aku menolak,tentu saja ...
Mana sanggup aku melupakan keluarga yang sudah kubangun dengan susah payah..
Yah ini memang masa lalu yang kelam.Aku terpenjara disini lagi,mungkin aku akan mencari wanita berjubah merah itu untuk kucintai.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More